ASUNCION, Paraguay - Semua narapidana wanita muncul di dalam penjara "Gembala Yang Baik (Good Shepherd), Paraguay, yang diperuntukkan bagi mereka yang melakukan kejahatan perdagangan narkoba sampai pembunuhan dan perampokan.
Tetapi bagi Hugo Emilio, misionaris Kristiani yang telah menyebarkan injil ke tahanan selama empat tahun, tidak ada lebih dari menyenangkan daripada membawa firman Tuhan kepada mereka yang paling membutuhkannya.
"Ketika kita membantu orang yang kehilangan kebebasan mereka, orang-orang yang sakit, kami menemukan Yesus," ujar Emilio.
Sejak Emilio memulai pelayanan penjara, "Jalan untuk Kebebasan," puluhan tahanan telah memberikan hidup mereka kepada Tuhan.
Mereka telah dibaptis dan telah menjadi penginjil di balik dinding penjara. Orang-orang yang telah dibebaskan dari penjara, melihat kehidupan mereka dan keluarga telah berubah.
Salah satu kasus yang paling sulit dialami Emilio dan kelompok misionaris ketika harus menangani Teresa muda yang telah terlibat dalam narkoba dan pembunuhan.
Sebuah Perubahan Hidup
Menurut kesaksian Teresa, pada saat itu dia seperti berada dalam lubang yang paling dalam, tetapi sesuatu berubah dalam hidupnya yang tidak hanya membuat dia keluar dari narkoba, tetapi juga membuat menjadi orang yang senang, dan satu instrumen Allah.
"Saya adalah seorang budak narkoba. Budak terhadap banyak hal. Saya adalah seorang tawanan pada saat yang sama. Jadi, saya tidak dapat menemukan tempat di mana saja," kenang Teresa.
Kehidupan Teresa bukan saja telah berubah sepenuhnya, tetapi ia juga menjadi tak henti-hentinya Injil, baik di penjara dan dunia luar. Dia menulis surat kepada orang-orang yang hilang.
Mulai saat itu dia memutuskan untuk membagikan injil Yesus kepada pengedar narkoba.
"Allah memberi saya kesempatan, seperti Paulus, menulis surat-surat. Jadi dia membaca dan membaca, sampai suatu hari ia memberi hatinya kepada Kristus, setelah membaca surat saya," jelas Teresa.
Diberkati Karena Penjara
Meski demikian, pengedar narkoba yang tidak keluar dari lingkungan mafia, dia terlibat dengan segera, dan ia berakhir di penjara selama 11 bulan. Selama waktu itu Teresa mengirim pengedar narkoba tersebut melalui surat yang berisi studi Alkitab.
Pengedar narkoba tersebut akhirnya bertobat dan memberi diri dibaptis oleh Teresa yang merupakan wanita muda yang berani memberitakan injil kepada orang-orang yang nasibnya sama seperti dia dahulu kala.
Teresa mengungkapkan bahwa penjara adalah tempat yang diberkati karena di dalam penjaralah dia mengenal Allah dan menjadi orang yang memberkati banyak orang melalui pemberitaan injil yang dilakukannya di penjara-penjara.
"Jalan untuk Kebebasan" memerlukan dukungan dari komunitas Kristiani, komitmen yang lebih injili dan sumbangan seperti buku dan pakaian untuk tahanan anak-anak muda dan mereka yang tinggal di sana bersama mereka.
Tetapi kebanyakan mengatakan bahwa mereka perlu masyarakat yang memberikan mereka kesempatan kedua, sama seperti Kristus yang telah berikan kepada mereka.
Sumber : cbn.com/bm